fabricandcolor.com – Insiden kekerasan terjadi di area parkir sebuah supermarket di Depok pada Minggu sore, 1 Juni 2025. Seorang pria yang diduga merupakan oknum anggota TNI memicu keributan setelah bersitegang dengan tiga warga sipil. Perselisihan itu bermula saat ketiganya hendak keluar dari tempat parkir, tetapi kendaraan mereka terhalang oleh mobil pelaku. Ketika salah satu warga meminta agar mobil dipindahkan, oknum tersebut langsung bereaksi agresif.
Oknum TNI Diduga Langsung Melayangkan Pukulan
Tanpa banyak bicara, pria yang mengenakan kaus bertuliskan satuan militer langsung memukul salah satu warga. Dua korban lainnya mencoba melerai, namun mereka justru ikut terkena serangan. Warga di lokasi tidak sempat melerai karena aksi pengeroyokan terjadi sangat cepat. Dalam rekaman video yang tersebar di media sosial, tampak ketiga korban tergeletak dengan wajah lebam dan luka di beberapa bagian tubuh.
Korban Melapor ke Polisi dan Jalani Perawatan
Setelah insiden tersebut, para korban mendatangi Polres Metro Depok untuk melaporkan kejadian yang mereka alami. Ketiganya juga menjalani visum dan perawatan di rumah sakit terdekat akibat luka yang cukup serius. Salah satu korban, R (27), mengalami patah tulang di lengan kiri, sedangkan dua lainnya, M (30) dan A (29), mengalami luka robek di wajah dan memar di dada.
Kodam Jaya Turun Tangan Investigasi Kasus
Pihak Kodam Jaya mengonfirmasi bahwa mereka tengah menyelidiki keterlibatan oknum TNI dalam insiden tersebut. Kapendam Jaya, Kolonel Infanteri Dwi Arya, menyatakan bahwa pihaknya tidak akan menoleransi tindak kekerasan yang dilakukan anggotanya. Ia memastikan bahwa penyelidikan berlangsung transparan dan jika terbukti bersalah, pelaku akan menjalani proses hukum militer dan pidana umum.
Publik Kecam Tindakan Arogan Oknum Militer
Kejadian ini memicu kemarahan publik, terutama di media sosial. Banyak warganet mengecam sikap arogan oknum TNI yang memanfaatkan status militernya untuk melakukan kekerasan terhadap warga sipil. Beberapa tokoh masyarakat dan pegiat hak asasi manusia juga mendesak Panglima TNI agar bertindak tegas dan menjamin keadilan bagi korban.
Tuntutan Keadilan dari Keluarga Korban
Keluarga korban menuntut pertanggungjawaban penuh dari pelaku dan berharap aparat penegak hukum bertindak objektif. Mereka juga meminta perlindungan hukum agar tidak mengalami intimidasi selama proses hukum berlangsung. “Kami ingin pelaku dihukum setimpal. Jangan ada perlindungan atau pembelaan hanya karena dia berseragam,” ujar kakak salah satu korban.
Seruan untuk Reformasi dan Penegakan Hukum Tegas
Insiden pengeroyokan ini kembali membuka diskusi soal pentingnya reformasi institusi militer dan hubungan situs medusa88 sipil-militer di ruang publik. Warga berharap aparat tidak hanya menindak pelaku, tetapi juga meningkatkan pelatihan dan pengawasan internal agar kejadian serupa tidak terus berulang.