fabricandcolor.com – Pada Kamis, 2 Januari 2025, Maman Abdurrahman, salah satu tokoh senior Partai Golkar, mengeluarkan pernyataan tegas terkait dengan kebijakan Partai Golkar yang menghapuskan aturan 20% untuk pengurus inti partai. Maman mengingatkan bahwa kebijakan ini jangan sampai menghambat proses konsolidasi nasional yang sedang dilakukan oleh Partai Golkar.
Aturan 20% yang dimaksud adalah kebijakan internal Partai Golkar yang mengharuskan setidaknya 20% dari pengurus inti partai berasal dari kalangan perempuan. Kebijakan ini telah diterapkan selama beberapa tahun untuk meningkatkan representasi perempuan dalam struktur kepengurusan partai. Namun, dalam rapat pleno terbaru, Partai Golkar memutuskan untuk menghapuskan aturan ini dengan alasan untuk memberikan fleksibilitas lebih besar dalam penyusunan kepengurusan.
Maman Abdurrahman, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Golkar, menyampaikan keprihatinannya atas keputusan ini. “Kita harus berhati-hati dalam mengambil keputusan yang bisa berdampak pada konsolidasi nasional. Menghapuskan aturan 20% bisa menimbulkan persepsi bahwa Partai Golkar tidak serius dalam mendorong kesetaraan gender,” ujar Maman dalam konferensi pers di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta.
Maman menjelaskan bahwa aturan 20% tidak hanya berfungsi sebagai simbol komitmen Partai Golkar terhadap kesetaraan gender, tetapi juga sebagai alat untuk memastikan bahwa suara dan kepentingan perempuan terwakili dalam pengambilan keputusan partai. “Kita tidak boleh mengorbankan representasi perempuan hanya untuk kepentingan jangka pendek. Konsolidasi nasional memerlukan dukungan dari semua elemen masyarakat, termasuk perempuan,” tambah Maman.
Pernyataan Maman Abdurrahman mendapatkan tanggapan beragam dari kalangan internal Partai Golkar. Beberapa pihak mendukung keputusan penghapusan aturan 20%, dengan alasan bahwa fleksibilitas dalam penyusunan kepengurusan akan memungkinkan partai untuk lebih efektif dalam menghadapi tantangan politik ke depan. Namun, banyak juga yang mendukung Maman dan menganggap bahwa representasi perempuan harus tetap dipertahankan.
Maman menekankan bahwa konsolidasi nasional adalah kunci untuk memenangkan Pemilu 2024. “Kita harus bersatu taruhan bola dan menunjukkan kepada masyarakat bahwa Partai Golkar adalah partai yang inklusif dan representatif. Menghapuskan aturan 20% bisa mengirimkan sinyal yang salah kepada publik,” ujarnya.
Maman mengusulkan agar Partai Golkar mempertimbangkan kembali keputusan ini dan mencari alternatif lain yang bisa memberikan fleksibilitas dalam penyusunan kepengurusan tanpa mengorbankan representasi perempuan. “Kita bisa mencari cara lain untuk memastikan bahwa perempuan tetap terwakili dalam struktur kepengurusan, misalnya dengan menetapkan target representasi yang lebih fleksibel atau dengan memberikan insentif bagi pengurus yang berhasil mencapai target representasi perempuan,” ujarnya.
Keputusan Partai Golkar untuk menghapuskan aturan 20% memicu perdebatan internal dan eksternal. Maman Abdurrahman mengingatkan bahwa konsolidasi nasional adalah prioritas utama dan kebijakan yang diambil harus mendukung tujuan ini. Representasi perempuan dalam struktur kepengurusan partai harus tetap dipertahankan untuk memastikan bahwa Partai Golkar dapat memenangkan Pemilu 2024 dengan dukungan dari semua elemen masyarakat.